Hijab Cinta
Hai,
aku adalah seorang anak perempuan yang super tomboi. Meski penampilanku
terkesan cewek banget, dengan rambutku yang terurai panjang ini selama aku
masih SMA tidak ada satupun laki-laki yang berani denganku. Melalui kedekatanku
dengan banyak pihak di sekolah mulai dengan karyawan, guru, dan sesama siswa, pada
tahun kedua aku SMA mampu membuatku menjadi ketua OSIS. Yah, benar. Semua
sainganku kuancam agar aku menjadi calon tunggal ketua OSIS periode tersebut.
Alhasil tidak ada yang berani mendaftar sebagai sainganku. Bahkan siswa
laki-laki paling besar badan dan ototnya pun nyalinya kalah denganku. Dan masa
itulah yang mengawali idup baruku. Selama satu tahun sekolah di SMA itu,
aktivitas yang kulakukan setiap hari adalah selalu memalak uang saku siswa di
sana. Dan anehnya taka da yang mau melawan. Ada yang bilang jika sikapku yang
keras ini karena aku dibesarkan tanpa ada ayah dan ibu. Aku hidup bersama
bibiku yang hanya pas-pasan dan bahkan untuk makan setiap hari saja susah.
Bibiku mengaku bahwa ia menemukan bayi kecil beberapa tahun yang lalu di
pinggir sawahnya, dan akhirnya ia memutuskan untuk merawatnya sehingga bias
tumbuh sedewasa ini meskipun menjadi anak perempuan yang cukup begajulan.