BISNIS
PENGANTAR
MENGEMBANGKAN
DAN MENETAPKAN HARGA PRODUK
DISUSUN
OLEH :
IRINDA
NINGTYAS (14812141007)
ARIN
DEA LAKSITA (14812141017)
NURUL
FAUZI (14812141027)
ANDRI
WASKITO (14812141037)
AKUNTANSI
A
PRODI
AKUNTANSI
JURUSAN
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2014/
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Pujisyukur
kami haturkankehadirat Allah SWT karenaataslimpahanrahmatdaninayahNya,
penulisdapatmenyelesaikanmakalahdenganjudul “MengembangkandanMenetapkanHargaProduk”
dalamrangkauntukmemenuhitugasdanmemperdalampemahamanmatakuliahPengantarBisnispada
semester 1 ini.
Dalam
proses pembuatanmakalahini, kami mendapatkanbimbingan,
arahandanpengetahuandaribeberapapihak. Olehkarenaitu, kami
mengucapkanterimakasihkepada:
1. Arum selakuDosenBisnisPengantar
2. Orangtua,
yang telahmemberibantuanmoriildanmateriil
3. Teman-temanAkuntansi
A FE UNY 2014, yang telahmemberikanmasukandalampenyusunanmakalahini
Akhir
kata, semogamakalahinibermanfaatbagipembacapadaumumnyadanpenulispadakhususnya.
Penulismenyadaribahwadalampembuatanmakalahinijauhdarikesempurnaan,
olehkarenaitupenulismengharapkritikdan saran yang membangun demi
perbaikankearahkesempurnaan.
Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Yogyakarta,
9 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………...i
|
Daftar Isi………………………………………………………………...........ii
|
PENDAHULUAN
|
LatarBelakang……….………………………………...……………………..1
|
RumusanMasalah….………………………………...……………………….1
|
Tujuan………….……………………………………………………………...1
|
BAB II
PEMBAHASAN
|
DefinisiProduksebagaisuatupaketnilai (value package)…………………...2
|
Proses
PengembanganProdukBarudanTahap-tahapSiklusHidupProduk…3
|
PentingnyaPemberianMerk, Pengemasan,
danPelabelan…………………...6
|
TujuanPenetapanHargadanAlat-alatPenetapanHarga……………………..7
|
TaktikdanStrategiPenetapanHarga………………………………………….9
|
BAB III
PENUTUP
|
Kesimpulan…………………………………………………………………..10
|
Saran…………………………………………………………………………10
|
DaftarPustaka………………………………………………………………..iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Tindakan terbaik apakah
yang dapat diambil jika beban yang ditanggung bisnis lebih besar daripada
pendapatannya, dan pendapatan itu semakin lama semakin menipis? Menaikkan harga
mungkin saja mendongkrak pendapatan, namun bagaimana jika peraturan melanggarnya?
Anda bisa saja merangsang permintaan untuk menarik pelanggan lebih banyak dan
menaikkan pendapatan, namun hal ini hanya dapat dilakukan jika terdapat
kapasitas yang cukup untuk mengakomodasi beban kerja tambahan: Jika sumber daya
yang tersedia sudah digunakan sepenuhnya untuk beban pekerjaan yang ada,
menambah beban pekerjaan lebih banyak
lagi bukan merupakan solusi. Uraian diatas akan dibahas lebih lanjut dalam
makalah “Mengembangkan dan Menetapkan Harga Produk” ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah
definisi produk sebagai suatu paket nilai (value
package)?
2. Bagaimanakah
proses pengembangan produk baru dan tahap-tahap siklus hidup produk?
3. Bagaimanakah
pentingnya pemberian merk, pengemasan, dan pelabelan?
4. Bagimanakah
tujuan penetapan harga dan alat-alat penetapan harga?
5. Bagaimanakah
taktik dan strategi penetapan harga?
C.
TUJUAN
Setelah memahami
makalah ini diharapkan dapat memahami tentang definisi produk sebagai suatu
paket nilai (value package), proses
pengembangan produk baru dan tahap-tahap siklus hidup produk, pentingnya
pemberian merk, pengemasan, dan pelabelan, tujuan penetapan harga dan alat-alat
penetapan harga, taktik dan strategi penetapan harga.
BAB
II
ISI
A.
Definisi Produk sebagai Suatu Paket Nilai (Value Package)
Dalam mengembangkan
bauran pemasaran untuk setiap produk, baik barang ataupun jasa, para pemasar
harus mempertimbangkan apa yang dibeli oleh konsumen sewaktu mereka membeli
produk. Dengan cara itulah mereka dapat merencanakan strategi-strategi mereka
secara efektif. Produk adalah barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk
mengisi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Paket
Nilai
Apakah itu barang
fisik, jasa atau beberapa kombinasi dari keduanya, pelanggan mendapatkan nilai
dari berbagai manfaat, ciri khas, dan bahkan imbalan-imbalan tak berwujud yang
terkait dengan produk itu. Ciri khas
adalah sifat berwujud dan tak berwujud yang dibangun perusahaan ke dalam
produk-produknya. Namun untuk menarik minat pembeli, ciri khas juga harus
memberikan manfaat. Kini, pelanggan
menganggap produk sebagai kumpulan atribut bernilai tambah, termasuk biaya yang
layak yang oleh pemasar disebut paket nilai (value package). Pembeli
semakin berharap untuk menerima produk dengan nilai yang lebih besar—lebih
banyak manfaat tetapi dengan biaya yang masuk akal.
Mengklasifikasikan
Barang dan Jasa
ü Mengklasifikasikan
Produk-produk Konsumsi
1. Barang
kebutuhan sehari-hari (convenience goods) dan jasa kebutuhan sehari-hari
(convenience service)
Mereka
relative tidak mahal dan biasa dibeli dengan menghabiskan sedikit waktu dan
usaha.
2. Barang
belanja (shopping goods) dan jasa belanja (shopping service)
Lebih
mahal dan lebih jarang dibeli dibandingkan produk konsumsi harian. Konsumen
sering kali membandingkan merek-merek, terutama pada took-toko yang berbeda.
Mereka juga dapat mengevaluasi alternative dalam hal gaya, kinerja, warna,
harga, dan kriteria lainnya.
3. Barang
kebutuhan khusus (specially goods) dan jasa kebutuhan khusus (specially
service)
Produk
yang sangat penting dan mahal harganya. Konsumen biasanya dengan tepat
menutuskan apa yang mereka inginkan dan tidak akan menerima pengganti. Mereka
juga sering berjalan dari toko ke toko lain, kadang-kadang mengeluarkan banyak
uang dan waktu untuk mendapatkan produk khusus.
ü Mengklasifikasikan
Produk-produk Industri
1. Barang
biaya beban (expense items)
Produk
industri yang relatif tidak mahal yang dibeli dan dikonsumsi secara cepat dan
berkala.
2. Barang
modal (capital items)
Produk
industri yang mahal, tahan lama dan jarang dibeli.
Bauran
Produk
Bauran Produk adalah
kelompok produk yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk dijual.
Lini Produk adalah
sekelompok produk serupa yang ditujukan untuk sekelompok pembeli yang serupa
yang akan menggunakan produk itu dengan cara yang serupa.
B.
Pengembangan Produk-produk Baru
Untuk mengembangkan
atau menganekaragamkan lini produk—untuk dapat bertahan—perusahaan harus
mengembangkan dan memperkenalkan serangkaian produk baru. Dihadapkan pada
persaingan dan pergeseran pilihan konsumen, tidak ada perusahaan yang dapat
bergantung selamanya pada satu produk tunggal saja. Bahkan, produk-produk yang
telah popular selama beberapa dasawarsa selalu memerlukan pembaruan.
Proses
Pengembangan Produk Baru
·
Tingkat Mortalitas Produk
·
Mempercepat Masuknya Produk ke Pasar
Strategi
pengenalan produk baru agar cepat tanggap terhadap perubahan pelanggan atau
pasar.
Tujuh
Tahap Proses Pengembangan
1. Gagasan
produk.
Pengembangan
produk dimulai dengan pencarian gagasan bagi produk-produk baru. Gagasan produk
dapat datang dari konsumen, tim penjualan, bagian penelitian dan pengembangan
(litbang), atau pegawai teknik.
2. Penyaringan.
Tahap
ini dirancang untuk menghilangkan seluruh gagasan produk yang tidak berhubungan
dengan kemampuan atau tujuan perusahaan. Para perwakilan dari pemasaran,
teknisi dan produksi harus memberikan input pada tahap ini.
3. Pengujian
konsep.
Setelah gagasan disaring, perusahaan
menggunakan riset pasar untuk mendapatkan input dari konsumen tentang manfaat
dan harga.
4. Analisis
bisnis.
Setelah
mengumpulkan opini konsumen, para pemasar harus melakukan perbandingan biaya
produksi dan manfaat untuk melihat apakah produk tersebut memenuhi tujuan
profitabilitas minimum.
5. Pengembangan
prototipe.
Sewaktu perusahaan telah menentukan potensi
profitabilitas produk, bagian teknik atau riset dan pengembangan akan membuat
prototipe. Prototipe ini dapat menjadi sangat mahal, yang sering kali memerlukan
peralatan dan pengembangan komponen yang ekstensif.
6. Pengujian
produk dan uji pemasaran.
Dengan menggunakan hal-hal yang
dipelajari dari prototipe, perusahaan menjalankan produksi yang terbatas.
Kemudian perusahaan dapat menguji produk tersebut untuk melihat apakah
produknya memenuhi persyaratan kinerja. Jika ya, maka produknya akan dijual
pada daerah yang terbatas. Karena kampanye promosi dan saluran distribusi harus
ditetapkan untuk uji pasar, tahap ini menjadi cukup mahal.
7. Komersialisasi.
Jika hasil uji pemasaran positif, perusahaan akan
memulai produksi dan pemasaran berkala penuh. Komersialisasi yang bertahap,
yang bertujuan menyebarkan produk tersebut ke daerah semakin luas, mencegah
ketegangan yang semestinya tidak perlu terjadi pada kemampuan produksi awal.
Sebaliknya, keterlambatan dalam komersialisasi dapat memberikan kesempatan bagi
perusahaan lain untuk mengeluarkan produk saingan.
Variasi
dalam Proses Jasa
1. Gagasan
Jasa.
Pencarian gagasan jasa mencakup tugas
yang disebut pendefinisian paket jasa (service package): mengidentifikasikan
ciri khas berwujud maupun tidak berwujud yang mencirikan jasa dan menetapkan
spesifikasi jasa.
2. Penyaringan.
Tahap ini dirancang untuk menghilangkan
seluruh gagasan produk yang tidak berhubungan dengan kemampuan atau tujuan
perusahaan. Para perwakilan dari pemasaran, teknisi dan produksi harus
memberikan input pada tahap ini.
3. Pengujian
konsep.
Setelah gagasan disaring, perusahaan
menggunakan riset pasar untuk mendapatkan input dari konsumen tentang manfaat
dan harga.
4. Analisis
bisnis.
Setelah mengumpulkan opini konsumen, para
pemasar harus melakukan perbandingan biaya produksi dan manfaat untuk melihat
apakah produk tersebut memenuhi tujuan profitabilitas minimum.
5. Rancangan
proses jasa (service process service).
Tiga bidang (seleksi, proses, persyaratan
pekerja, dan persyaratan fasilitas) yang dibutuhkan dalam mengembangkan produk
jasa.
6. Pengujian
produk dan uji pemasaran.
Dengan menggunakan hal-hal yang
dipelajari dari prototipe, perusahaan menjalankan produksi yang terbatas.
Kemudian perusahaan dapat menguji produk tersebut untuk melihat apakah
produknya memenuhi persyaratan kinerja. Jika ya, maka produknya akan dijual
pada daerah yang terbatas. Karena kampanye promosi dan saluran distribusi harus
ditetapkan untuk uji pasar, tahap ini menjadi cukup mahal.
7. Komersialisasi.
Jika hasil uji pemasaran positif, perusahaan akan
memulai produksi dan pemasaran berkala penuh. Komersialisasi yang bertahap,
yang bertujuan menyebarkan produk tersebut ke daerah semakin luas, mencegah
ketegangan yang semestinya tidak perlu terjadi pada kemampuan produksi awal.
Sebaliknya, keterlambatan dalam komersialisasi dapat memberikan kesempatan bagi
perusahaan lain untuk mengeluarkan produk saingan.
Daur
Hidup Produk
Daur hidup produk
adalah serangkaian tahap kehidupan produk selama menghasilkan laba.
ü Tahap-tahap
dalam Daur Hidup Produk
1. Perkenalan.
Tahap perkenalan dimulai sewaktu produk
mencapai tempat pasar. Selama tahap ini, tenaga-tenaga pemasaran berfokus pada
usaha membuat konsumen potensial sadar akan keberadaan produk dan manfaatnya.
Biaya promosi dan pengembangan yang sangat besar menghapus semua laba.
2. Pertumbuhan.
Jika produk baru menarik perhatian dan
cukup memuaskan konsumen, penjualan mulai menanjak cepat. Selama tahap ini,
produk mulai menghasilkan laba. Perusahaan-perusahaan lain dalam industri akan
bergerak cepat untuk memperkenalkan produk versi mereka.
3. Dewasa.
Pertumbuhan penjualan mulai melambat.
Walaupun produk menghasilkan laba tertinggi di awal taha ini, meningkatnya persaingan
dapat menghasilkan pemotongan harga dan laba yang lebih rendah. Pada akhir
tahap ini, penjualan mulai jatuh.
4. Penurunan..
Selama tahap akhir, penjualan dan laba
terus jatuh. Produk-produk baru dalam tahap perkenalan mengambil alat
penjualan. Perusahaan membuang atau mengurangi dukungan promosi (iklan dan staf
penjualan) tetapi tetap membiarkan produk tersebut beredar untuk memberikan
laba tambahan.
ü Memperpanjang
Daur Hidup Produk: Alternatif terhadap Produk-produk Baru
1.
Perluasan produk (product extension).
Produk
yang telah ada dipasarkan secara global tanpa adanya modifikasi.
2.
Adaptasi produk (product adaptation).
Produk
dimodifikasi agar memiliki daya tarik yang lebih besar di negara lain.
3.
Pengenalan ulang (reintroduction).
Proses
membangkitkan kembali ke pasar-pasar baru, produk-produk yang telah menjadi
usang dalam pasar yang lama.
C.
Identifikasi Produk
Pemberian
Merek Produk
Proses menggunakan
symbol untuk mengomunikasikan ciri-ciri produk tertentu yang dibuat oleh produsen
tertentu.
Menambah
Nilai Melalui Ekuitas Merek
Ø Ekuitas
Merek
Ekuitas
Merek adalah kadar kesetiaan dan kesadaran konsumen terhadap suatu merek dan
pangsa pasar yang dibidiknya.
Ø Kesadaran
Merek
Kesadaran
Merek adalah sejauh mana nama merek muncul dalam ingatan ketika konsumen
memikirkan kategori produk tertentu.
Jenis-jenis
Nama Merek
1. Merek
Nasional
Produk
bermerek yang diproduksi oleh, didistribusikan secara luas oleh, dan membawa
nama produsen.
2. Merek
Lisensi
Produk
bermerek yang hak namanya telah dibeli penjual dari organisasi tertentu atau
perseorangan.
3. Merek
Pribadi (atau Label Pribadi)
Produk
bermerek yang dikomisikan oleh pedagang grosir atau pengecer kepada produsen
tertentu.
Pengemasan
Produk
Kemasan (packaging)
adalah wadah fisik yang menuat produk yang akan dijual, diiklankan, atau
dilindungi.
Pelabelan
Produk
Label adalah
bagian dari pengemasan produk yang mengidentifikasikan nama, pabrik, dan
isinya.
D.
Menetapkan Harga
Penetapan
Harga untuk Memenuhi Tujuan Bisnis
Penetapan harga adalah
proses menentukan beberapa yang akan diterima perusahaan dalam penjualan
produknya.
Tujuan penetapan harga
adalah tujuan yang diharapkan dapat diraih para produsen dalam menetapkan harga
jual produknya.
Ø Tujuan
Memaksimalkan Laba
Perusahaan-perusahaan
mencoba menetapkan harga agar mampu menjual sejumlah unit yang akan
menghasilkan laba total tertinggi yang mungkin dapat dicapai. Dalam menghitung
laba, para manajer mempertimbangkan biaya produksi, tenaga kerja dan sumber
daya modal terkait (pabrik dan perlengkapannya). Untuk menggunakan sumber daya
ini secara efisien, banyak perusahaan menetapkan harga untuk mencapai tingkat
return on sales atau investasi modal yang ditargetkan.
Ø Tujuan
Pangsa Pasar
Pangsa
Pasar adalah persentase dari total penjualan pasar bagi perusahaan tertentu
untuk jenis produk tertentu.
Ø Menetapkan
Harga untuk Tujuan e-Bussiness
Ketika
menetapkan harga untuk penjualan Internet, para manajer harus mempertimbangkan
berbagai jenis biaya dan berbagai bentuk kesadaran konsumen. Banyak e-bussiness
yan telah mengurangi biaya dan harga karena uniknya kemampuan pemasaran Web.
Karena Web biasanya memberikan hubungan yang lebih langsung antara produsen dan
konsumen, pembeli terhindar dari biaya yang diminta oleh pedagang grosir dan
eceran. Faktor lain dalam rendahnya harga di Internet adalah mudahnya melakukan
pembandingan belanja: Tentu saja, belanja dengan sistem ‘tunjuk dan klik’
menjadi jauh lebih efisien daripada melihat dari satu toko ke toko lainnya
dalam mencari harga terbaik. Selain itu, baik konsumen maupun pembeli bisnis
dapat mendorong rendahnya harga dengan bergabung bersama-sama untuk mendapatkan
daya beli yang lebih besar.
Alat-alat
Penetapan Harga
v Penetapan
Harga Berorientasi Biaya
Alat
penetapan harga menurut keinginan perusahaan untuk meraup laba dan kebutuhan
untuk menutup biaya produksi.
Markup
adalah jumlah yang ditambahkan ke dalam biaya barang agar dapat menjualnya
dengan memperoleh laba.
Persentase Markup
|
v Analisis
Titik Impas: Hubungan Biaya-Volume Laba
Biaya
Variabel adalah biaya yang berubah sejalan dengan perubahan produk yang
diproduksi atau dijual.
Biaya
Tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang diproduksi
atau dijual.
Analisis
Titik Impas adalah untuk harga jual tertentu taksiran biaya versus pendapatan
pihak penjual pada berbagai volume penjualan.
Titik
Impas adalah volume penjualan di mana total pendapatan penjualan pihak penjual
setara dengan total biaya (variable dan tetap) dan tetapi tanpa adanya laba
maupun rugi.
Titik Impas = Biaya
tetap total
(Harga jual – Biaya variable)
|
E.
Strategi dan Taktik Penetapan Harga
Strategi
Penetapan Harga
Penetapan harga di atas harga pasar yang
berlaku bagi produk-produk serupa
Penetapan harga di bawah harga pasar
Penetapan harga pada atau di dekat harga
pasar
Penetapan
Harga Produk Baru
Penetapan harga
mengapung adalah menetapkan harga tinggi di awal untuk mendukung biaya-biaya
produk baru dan menghasilkan laba.
Penetapan harga
penetrasi adalah menetapkan harga rendah di awal untuk mendukung produk baru di
pasar.
©
Penetapan Harga Lini
Menentukan
sejumlah harga-harga tertentu untuk kategori-kategori produk tertentu.
©
Penetapan Harga Psikologis
Taktik
penetapan harga yang mengambil mafaat dari fakta bahwa konsumen tidak selalu
bersikap rasional dalam menanggapi harga yang tercantum.
§ Penetapan
harga ganjil-genap
Taktik penetapan harga yang didasarkan
pada pengetahuan bahwa pelanggan lebih memilih harga-harga yang tidak tercantum
dalam jumlah harga yang genap.
©
Pendiskonan
Diskon
Pengurangan
harga yang ditawarkan sebagai insentif terhadap pembelian.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Produk adalah barang,
jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk mengisi kebutuhan dan keinginan
konsumen yang memberikan ciri khas yang benar dan manfaat yang tepat. Terdapat
tahap-tahap siklus produk: gagasan produk, penyaringan, pengujian, analisis
bisnis, pengembangan prototipe, pengujian produk dan pemasaran, komersialisasi.
Dalam pengembangan jasa, ada 2 perbedaan penting dalam 7 langkah yaitu gagasan
jasa dan rancangan proses jasa. Pemberian merek, pengemasan dan pelabelan akan
memberikan manfaat bagi konsumen maupun produsen itu sendiri. Penetapan harga
memiliki beberapa tujuan yaitu untuk memaksimalkan laba, pangsa pasar. Terdapat
taktik dan strategi penetapan harga baik untuk produk-produk baru maupun yang
telah ada.
B. SARAN
Mengembangkan dan menetapkan harga produk ini sangat
diperlukan pada setiap perusahaan dan organisasi agar semua pihak dapat
merasakan keadilan dalam keuntungan yang didapatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Ricky W. dan
Ronald J. Ebert. EdisiKedelapan. BISNIS
Jilid 1. Jakarta: ERLANGGA.
No comments:
Write comments