MAKALAH
PENGANTAR MANAJEMEN
Disusun
oleh:
- Sani Yuliyana 14812141013
- Ika Wahyu Nurrini 14812141014
- Vina Larasati Haryono 14812141025
- Nurul Fauzi 14812141028
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2014
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah atas segala rahmatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengorganisasian dan Struktur
Organisasi serta Koordinasi dan Rentang Manajemen”.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.Pada
ksempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan
makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna oleh
karena itu penulis meminta maaf,saran dan kritik guna membangun
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata,penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi
pembaca.Terima kasih
Yogyakarta,
30 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
1.
Halaman Judul
.................................................................................................
i
2.
Kata
Pengantar..................................................................................................
ii
3.
Daftar
Isi...........................................................................................................
iii
4.
Bab I Pendahuluan
- Latar Belakang..................................................................................... 1
- Rumusan Masalah................................................................................ 1
- Tujuan.................................................................................................. 1
6.
Bab II Pembahasan
A.
Pengertian
Pengorganisasian................................................................
2
B. Struktur
Organisasi................................................................................2
C.
Bagan organisasi formal
......................................................................
2
D.
Departementalisasi................................................................................2
E. Organisasi
Informal
................................................................................
2
F. Koordinasi
dan Rentang
Manajemen....................................................2
7.
Bab III Penutup
A.
Kesimpulan
...........................................................................................
2
B.
Daftar Pustaka ………………………………………………………...
2
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Organisasi merupakan suatu
kesatuan yang terdiri atas anggota baik yang berupa perseorangan
maupun organisasi yang lebih kecil yang mempunyai tujuan yang sama.
Dalam upayanya mencapai tujuan tersebut, suatu organisasi melakukan
berbagai kegiatan yang tentunya melibatkan seluruh pihak yang
tergabung dalam organisasi tersebut. Karena pihak yang terkait dengan
suatu organisasi cukup banyak, maka diperlukan pengorganisasian yang
tepat.
Pada saat melaksanakan
pengorganisasian, suatu perusahaan dapat terbagi menjadi
departemen-departemen atau bagian-bagian organisasi. Bagian-bagian
inilah yang disebut sebagai struktur organisasi.
- Rumusan Masalah
- Apa pengertian pengorganisasian?
- Apa pengertian struktur organisasi?
- Faktor-faktor apakah yang menentukan perancangan struktur organisasi?
- Bagaimana bagan organisasi formal?
- Apakah pengertian departementalisasi?
- Bagaimana kelompok kerja formal organisasi?
- Bagaimana bagan organisasi informal?
- Apa pengertian koordinasi?
- Apa pengertian rentang organisasi?
- Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian organisasi.
- Untuk mengetahui struktur organisasi.
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi.
- Untuk mengetahui bagan organisasi formal.
- Untuk mengetahui pengertian departementalisasi.
- Untuk mengetahui kelompok kerja formal organisasi.
- Untuk mengetahui bagan organisasi informal.
- Untuk mengetahui pengertian koordinasi.
- Untuk mengetahui rentang organisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu
proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur
serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota
organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Pengorganisasian (Organizing)
adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur
berbagai macam kegiatan yang di pandang.
Jadi, pengorganisasian merupakan
suatu proses untuk menyususn organisasi 4menjadi bagian-bagian yang
masing-masing memiliki tugas tertentu untuk mencapai tujuan
organisasi.
Proses pengorganisasian :
- Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang.
- Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
- Struktur Organisasi
Struktur organisasi (disain
organisasi) adalah mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola.
Faktor-faktor utama untuk
menentukan perancangan struktur organisasi :
- Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya
Strategi menjeaskan bagaimana
aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para
manajer dan bawahan.
- Teknologi yang digunakan
Perbedaan teknologi yang
digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan
bentuk struktur organisasi.
- Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Kemampuan cara berfikir para
anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan
dalam merancang struktur organisasi.
- Ukuran organisasi
Besarnya organisasi secara
keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi
struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur orgsnisasi :
- Spesialisasi kegiatan
Berkenaan dengan spesifikasi
tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian
kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja
(departementalisasi).
- Standardisasi kegiatan
Merupakan prosedur-prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti
yang direncana letakan.
- Koordinasi kegiatan
Menunjukkan prosedur-prosedur
yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam
organisasi.
- Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
Menunjukkan lokasi atau letak
kekuasaan pembuatan keputusan
- Ukuran satuan kerja
Menunjukkan jumlah karyawan dalam
suatu kelompok kerja
- Bagan organisasi formal
Menggambarkan lima aspek utama
struktur organisasi yaitu
- Pembagian kerja
Menunjukkan individu atau satuan
organisasi mana yang bertanggungjawab untuk kegiatan organisasi
tertentu dan tingkat spesialisasi yang digunakan
- Menejer dan bawahan atau rantai perintah
Menunjukkan hubungan wewenang
tanggung jawab yang menghubungkan atasan dan bawahan dalam
keseluruhan organisasi. Aliran ini dimulai dari jenjang tertinggi
sampai terendah dalam organisasi.
- Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
Menunjukkan pekerjaan
oranisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda.
- Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
Menunjukkan atas dasar apa
kegiatan organisasi.
- Tingkatan manajemen
Menunjukkan keseluruhan hierarki
manajemen.
Keuntungan bagan organisasi
formal yaitu bahwa karyawan dan lain-lain diberi gambaran bagaimana
organisasi disusun, tanggungjawab digambaran dengan jelas. Bahwa
proses pembuatan bagan juga memungkinkan manajer mengetahui dengan
tepat kelemahan organisasi.
Kelemahan utama bagan organisasi
formal yaitu masih banyak hal yang tidak ditunjukkan misalnya
seberapa besar tingkat wewenang dan tanggunjawab setiap tingkatan
manajerial.
Menurut Henry G. Hodges ada empat
bentuk bagan organisasi yaitu
- Bentuk piramid
Bentuk ini banyak digunakan
karena jelas, sederhana, dan mudah dimengerti
- Betuk vertikal
Serupa dengan bentuk piramid,
yaitu dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan
vertikal berwujud tegak sepenuhnya.
- Bentuk horisontal
Digambarkan secara mendatar,
alran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
- Bentuk lingkaran
Menekankan pada hubungan antara
satu jabatan dengan jabatan lain, bentuk ini jarang digunakan dalam
praktek.
- Departementalisasi
Departementaisasi ialah proses
penentuan cara bagaimana kegiatan yanag dikelompokkan.
Bentuk-bentuk departementaisasi :
- Fungsi
- Produk atau jasa
- Wilayah
- Langganan
- Proses atau peralatan
- Waktu
- Pelayanan
- Alpha-numerical
- Proyek dan matriks
Macam-macam departementalisasi :
- Departementalisasi Fungsional
Mengelompokkan fungsi-fungsi yang
sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Kebaikan pendekatan fungsional
adalah menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi utama, menciptakan
efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan
memunkinkan pengawasan manajemen pucak lebih ketat terhadap
fungsi-fungsi. Pendekatan ini cocok untuk lingkungan yang stabil
serta menentukan koordinasi internal yang minimum, membutuhkan
sedikit keterampilan dasar pribadi dan meminimalkan duplikasi
personalia dan peralatan dari segi biaya.
Kelemahan struktur fungsional
yaitu menciptakan konflik antar fungsi, menyebabkan kemacetan
pelaksanaan tugas yang berurutan dan memberikan tanggapan lebih
lambat terhadap perubahan, hanya memusatkan pada kepentingan tugas
dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang
inovatif.
- Departementalisasi Divisional
Organisasi divisional mengikuti
pembagian divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses
atau peralatan
- Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Yaitu pola logis yang dapat
diikuti bila jenis produk mempunyai teknologi pemprosesan dan metoe
pemasaran yang berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi.
- Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah
Yaitu pengelompokan kegiatan
menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan organisasi
menjalankan usahanya.
- Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Yaitu pengelompokan
kegiatan-kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk atau jasa
tertentu.
- Struktur organisasi divisional atas dasar proses atau peralatan
Yaitu pengelompokan
kegiatan-kegiatan atas dasar proses atau peralatan produksi.
Kebaikan struktur divisional :
- Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
- Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
- Merumuskan tanggung jawab secara jelas dan memusatkan perhatian pada pertanggung jawaban atas prestasi kerja yang biasa diukur dengan laba atau rugi divisi.
- Membebaskan para kepala eksekutif untuk pembuatan keputusan strategik lebih luas dan memungkinkan konsentrasi penuh pada tugas-tugas.
- Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
- Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.
- Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik.
Kelemahan struktur organisasi
divisional :
- Menyebabkan berkembangnya persaiangan potensial antar sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
- Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi fungsional
- Sangat potensialmenimbulkan persaingan divisi
- Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah
- Organisasi Proyek dan Matrik
Organisasi
proyek dan matrik merupakan struktur organisasi yang terdiri dari
struktur organisasi proyek dan struktur matrik.
- Struktur organisasi proyek
Departemantalisasi
proyek menyangkut pembentukan tim-tim speaialis yang diperlukan untuk
mencapai tujuan khusus.
- Struktur organisasi matrik
Departementalisasi
proyek yang para karyawannya mempunyai dua atasan sehingga mereka
berada dibawah dua wewenang.
Davis
dan Lawrence menguraikan empat tahap perkembangan matriks :
Tahap
I : piramid tradisional, pemerintah dipersatukan pada tingkat atas
Tahap
II : hamparan sementara (temporary overlay) tim-tim proyek diciptaka
hanya untuk keburuhan-kebutuhan khusus dan mendesak.
Tahap
III : hamparan tetap (permanent overlay) tim-tim proyek dilanjutkan
untuk maksud-maksud yang terus menerus.
Tahap
IV : matriks dewasa (mature matrix) kedua dimensi struktur telah
tetap dan seimbang, dengan kekuasaan yang seimbang dipegang baik oleh
manajer fungsional ataupun manajer proyek.
Kebaikan
organisasi matriks :
- Memaksimumkan efisiensi penggunaan manajer-manajer fungsional
- Mengembangkan keterampilan-keterampilan karyawan dan merupakan tempat latihan yang baik bagi manajer-manajer strategik.
- Melibatkan, memotivasi, dan menantang karyawan serta memperluas pandanggan manajemen menengah terhadap masalah-masalah strategik perusahaan
- Membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan
Kelemahan
organisasai matriks :
- Ketertanggung jawaban ganda dapat menciptakan kebinngungan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang kontradiktif
- Sangan memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal
- Memerlukan lebihh banyak kerterampilan-keterampilan antar pribadi
- Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan daripada kegiatan
- Menggandung risiko timbulnya perasaan anarki
- Sangat mahal untuk diimplementasikan
Kelompok
kelompok kerja formal organisasi :
- Kesatuan tugas khusus (task forcess)
Dibentuk
untuk menangani suatu masalah atau tugas khusus
- Panitia tetap (standing commitees) dan panitia Ad Hoc
- Panitia tetap adalah bagian tetap dari struktur organisasi yang dibentuk untuk menangani tugas yang terus-menerus ada dalam organisasi
- Panitia Ad Hoc fungsi sama dengan panitia tetap hanya saja tidak besifat tetap.
- Organisasi Informal
Perbedaan
pokok antara organisasi formal dan informal adalah :
Organisasi
formal mempunyai tujuan, struktur, dan pola hubungan kerja yang
teratur melalui manajemen, organisasi informal berdiri di atas
struktur yang tidak jelas, fleksibel, sukar didefinisikan,
keanggotaannya sulit ditentukan dan pola hubungan di antara para
anggota tanpa tujuan yang khusus.
Argyis mengemukakan empat bidang
utama di mana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
- Hubungan antar pribadi
- Kepemimpinan
- Pengendalian perilaku
- Ketergantungan
Fungsi-fungsi kelompok informal :
- Menetapkan, memperkuat, dan meneruskan norma-norma dan nilai-nilai sosial budaya penting para anggota kelompok
- Memberikan dukungan terhadap tujuan organisasi dan bantuan terhadap pelaksanaan tugas manajer
- Menstimulasi komunikasi efektif dan dinamik sebagai alat komunikasi tambahan.
- Memberikan kepuasan dan status sosial kepada para anggota yang tidak dapat diberikan oleh organisasi formal.
- Koordinasi dan Rentang Manajemen
Koordinasi ialah proses
pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada
satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang
fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien.Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan
komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan
bermacam-macam satuan pelaksanaannya.Menurut James D.Thompson saling
ketergantungan ada tiga macam yaitu
- Saling ketergantungan yang menyatu (Pooled interpedence)
Bila satuan-satuan organisasi
tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan
kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap
satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir
- Saling ketergantungan yang berurutan (Sequential interpedence)
Dimana suatu organisasi harus
melakukan pekerjaannya terlebih dahulu sebelum satuan yang lain dapat
bekerja
- Saling ketergantungan timbal balik (Reciprocal interpedence)
Merupakan hubungan memberi dan
menerima antar satuan organisasi
Menurut Paul R.Lawrence dan Jay
W,Lorch mengemukakan empat tipe perbedaan sikap dan cara kerja
individu dan departemen dalam organisasi yang mempersulit tugas
pengkoordinasian secara efektif:
- Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu
Para anggota dari departemen yang
berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara
mencapai kepentingan organisasi yang baik.
- Perbedaan dalam orientasi waktu
Manajer produksi akan lebih
memperhatikan masalah yang harus dipecahkan dalam periode waktu
pendek sedangkan bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat
dengan masalh jangka panjang.
- Perbedaan dalam orientasi antar pribadi
Kegiatan produksi memerlukan
komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar proses lancar
sedangkan bagian penelitian dan pengembangan dapat lebih santai dan
setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan
yang lainnya
- Perbedaan formalitas struktur
Setiap tipe satuan dalam
organisasi mungkin mempunyai metode-metode dan standar yang berbeda
untuk mengevaluasi programterhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi
karyawan
Ada tiga pendekatan untuk
pencapaian koordinasi yang efektif
- Mempergunakan teknik-teknik manajemen dasar
a. Menggunkan aturan dan prosedur
: keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian rutin
sehingaa dapat menjadi peraltan yang efisien untuk koordinasi dan
pengawasan rutin
b. hierarki manajemen : rantai
perintah aliran informasi dan kerja,wewenang formal,hubungan tanggung
jawab dan akuntabilitas yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila
dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan ang
tepat
c. penerapan tujuan dan rencana :
Digunakan untuk pengkoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan
organisasi terhadap sasaran yang sama
2. Meningkatkan koordinasi
potensial
a. Sistem informasi vertikal :
Peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan
organisasi
b. Hubungan-hubungan lateral
(horizontal) : Membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan
dibuat pada tingkat hierarki dimana informasi yang dibutuhkan
ada.Beberapa hubungan lateral :
1. Kontak langsung antar individu
yang dapat meningkatkan efektivitas dan efissiensi kerja
2. Peranan penghubung yang
menangani antar departemensehingga mengurangi panjangnya saluran
komunikasi
3. Panitia dan satuan
tugas,biasanya di organisasi secara formal dengan pertewmuan yang
dijadwalkan teratur
4. Pengintegrasian
peranan-peranan,dilakukan jika memerlukan tingkat koordinasi yang
tinggi dan perhatian yang terus-menerus dari seseorang
5. Peranan penghubung
manajerial,yang mempunyai kekuasaan menyetujui perumusan anggaran
oleh satuan-satuan yang di integrasikan dan implementasinya
6. Organisasi matriks
3. Pengurangan kebutuhan akan
koordinasi
Ada dua metode pengurangan
kebutuhan koordinasi:
- Penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan,memberikan kelonggaran bagi satuan kerja
- Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri,mengurangi kebutuhan koordinasi dengan mengubah karakter satuan organisasi
- penentuan mekanisme koordinasi yang tepat
pertimbangan penting dalam
koordinasi yaitu menesuaikan kapasitas organisasi untuk koordinasi
denghan kebutuhan koordinasi. Bila kebutuhan kebih besar dari
kemampuan organisasi dapat meningkatkan koordinasi potensial atau
mengurangi kebutuhan tetapi jika terlalu besar kemampuan pemrosesan
infoirmasi relatif terhadap kebutuhan secara ekonomis tidak efisien
karena untuk menciptakan memelihara mekanisme-mekanisme tersebut
adalah mahal. Kegagalan untuk mencocokkan kemampuan pemrosesan
informasi dengan kebutuhan akan menyebabkan penurunan prestasi.
Rentang Manajemen
Rentang manajemen atau rentang
kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara
efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor
kepadanya. Istilah-istilah lain rentang manajemen:
1. span of control
2. Span of authority
3. Span of attention atau span of supervision
1. span of control
2. Span of authority
3. Span of attention atau span of supervision
Prinsip
rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang
terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu
sedikit juga kurang baik.Rentang manajemen dan koordinasi
saling berhubungan erat jika semakin besar jumlah rentangan semakin
sulit untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif.
Penentuan rentangan sangat
penting dilakukan karena :
- rentang manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka. Terlalu lebar rentangan maka manajer harus mengendalikan jumlah bawahan yang besar sehingga menyebabkan tidak efisien tapi jika terlalu sempit dapat menyebababkan manajer tidak digunkan sepenuhnya.
- ada hubungan antar rentang manajemen diseluruh organisasi dan struktur organisasi. Jika terlalu sempit rentang manajemen maka struktuk organisasi berbentuk “tall” dengan banyak pegawasan diantara manjemen puncak dan tingkat paling rendah tapi jika rentang manjemen terlalu lebar akan menghasilkan struktur yang berbentuk “flat” yang berarti tingkatan manajemen semakin sedikit dan akan mempengaruhi efektifitas manajer di semua tingkatan.
Jumlah rentang yang ideal
tergantung pada banyak variabel, contohnya besar organisasi,
teknologi, spesialisasi, kegiatan-kegiatan rutin, tingkatan manajemen
dan sifat-sifat pekerjaan lain.
Hanry Fayol mengemukakan bahwa
jumlah maksimum bawahan yang dapat dikendalikan oleh setiap pengawas
produksi dalam organisasi adalah 20-30 karyawan, sedang setiap kepala
pengawas dapat mengawasi hanya 3 atau 4 pengawas produksi.
V. A. Graicuns menyatakan bahwa
dalam memilih rentangan manajer harus mempertimbangkan tidak hanya
hubungan satu dengan satu secara langsung dengan bawahan yang
diawasi, tetapi juga hubungan mereka dengan bawahan dalam kelompok
dua atau lebih. Jadi dengan tiga karyawan seorang manajer mempunyai
hubungan dengan individu dan dengan tiga kelompok yang berbeda yaitu
kombinasi dari setiap dua karyawan dan dengan kelompok yang terdiri
dari ketiganya. Pendekatan Graicuns menunjukkan kekomplekskan
tugas-tugas pengawasan manajer dan dapat dinyatakan dengan rumus :
R
= n ( 2 n-1
+ n - 1 )
Keterangan :
R : jumlah hubungan
n : jumlah bawahan
menurut rumusan ini bila ada 5
bawahan akan ada 100 hubungan, bila ada 10 bawahan maka ada 5210
hubungan.
Lyndall F Urwick mengemukakan
paling banyak hanya dapat mengendalikan lima atau enam bawahan.
Rentang Manajemen Lebar Versus
Sempit
Organisasi dengan meningkatnya
jumlah karyawan mempunyai tiga pilihan :
- rentang manajemen naik
- hirarki tingkatan manjemen
- kombinasi keduanya
Alasan penggunaan rentang
manajemen yang melebar adalah tingkatan hirarki yang semakin tinggi
cenderung mengurangi kecepatan waktu penyebaran informasi dari atas
kebawah dan lebih banyak jumlah tingkatan yang dilalui informasi
lebih besar kemungkinan penimpangan atau distorsi. Penambahan
tingkatan manajemen juga memakan biaya, karena memerlukan penambahan
gaji. Rentang manjemen yang melebar berarti penggunaan sumber daya
manajer secara efisien.
Alasan digunakan rentang manjemen
menyempit yaitu pada umumnya moral dan produktifitas karyawan akan
meningkat dalam organisasi kecil dari pada organisasi besar.
Penggunaan rentang manajemen yang terlalu melebar membuat manjer
tidak dapat menjalankan fungsi dengan efektif dan mencurahkan
perhatiannya kepada seluruh bawahan secara perseorangan. Koordinasi
dan kooperasi berkembang baik karena setiap individu harus mengelola
fungsi sendiri dan dengan bantuan minimum dari atasan.
Menurut Lockheed‘s tujuh faktor yang mempengaruhi manajer
dalam penentuan rentang manajemen adalah :
1) Kesamaan fungsi : sejauh mana fungsi atau tugas bawahan yang manajer bertanggung
jawab adalah sama atau berbeda.
2) Kedekatan geografis : seberapa
dekat terletak kepada pengelola fungsi atau bawahan.
3) Kompleksitas
: sifat fungsi atau tugas yang bertanggung
jawab manajer.
4) Arah dan kontrol yang
diperlukan oleh bawahan: derajat pengawasan
yang dibutuhkan bawahan.
5) Koordinasi yang diperlukan pengawas: sejauh mana manajer harus mencoba untuk mengintegrasikan fungsi atau tugas
dalam subunit atau di antara subunitdan bagian
lain dari organisasi.
6) Perencanaan yang diperlukan pengawas: sejauh mana manajer harus meninjau program dan kegiatan subunit nya.
7) Bantuan
pada atasan atas adanya organisasi : berapa banyak
membantu dalam hal asisten dan personil
pendukung dapat diandalkan manajer.
Pedoman lain yang dipakai untuk
menentukan rentang manjemen mencakup beberapa factor yaitu :
- faktor yang berhubungan dengan situasi
rentang manjemen dapat relative
melebar jika :
- pekerjaan bersifat rutin
- operasi-operasi stabil
- pekerjaan bawahan sejenis
- bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain
- prosedur-prosedur dan metode dibuat secara baik dan telah di formalisasikan
- pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi
- faktor yang berhubungan dengan bawahan
rentang manjemen dapat relative
melebar jika :
- bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu
- bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan ketat
- factor yang berhubungan dengan atasan
rentang manjemen dapat
relative melebar jika :
- manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan
- manajer menerima bantuan dalam pelaksaan kegiatan pelaksanaannya
- manajer tidak mempunyai kegiatan tambahan selama pengawasan dilaksanakan\
- manajer lebih menyukai gaya pengawasan yang lepas daripada ketat
KESIMPULAN
Sesuai dengan uraian di atas
dapat kita pahami bahwa pada suatu organisasi atau perusahaan
diperlukan pengelolaan terhadap sumber daya yang dimiliki, baik itu
sumber daya manusia, modal, maupun teknologi. Hal ini dilakukan bukan
semata-mata untuk kegiatan formal saja, akan tetapi pengelolaan
tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak
awal berdirinya organisasi.
Dalam pengelolaannya ini, suatu
organisasi atau perusahaan memerlukan pembagian perseorangan yang
bersangkutan dengan organisasi tersebut menjadi bagian-bagian atau
unit kerja tertentu. Pembagian ini bergerak sesuai dengan tugas yang
menjadi tanggung jawab masing-masing. Pembagian ini disebut dengan
struktur organisasi. Pada struktur organisasi ini unit-unit kerja
yang telah terbagi memiliki urutan-urutan sesuai dengan wewenang yang
dimiliki.
Kemudian, dalam melaksanakan
kegiatan keorganisasian diperlukan koordinasi antara unit-unit kerja
yang telah terbagi. Biasanya koordinasi ini dilakukan oleh atasan
kepada bawahan, dan banyaknya bawahan sangat memengaruhi kefektifan
koordinasi yang dilakukan. Banyak sedikitnya bawahan inilah yang
disebut dengan rentang manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko,T
Hani,Manajemen,BPFE-Yogyakarta,2012.
Yenisaatnyamandiri.blogspot.com
No comments:
Write comments