Sunday, August 25, 2019

Kalau Memang Tidak Bisa, Jangan Dipaksakan

 

Sore ini Jogja cukup syahdu. Matahari bersinar di akhir pekan, terhalang mendung tipis yang tak menandakan hujan. Rasanya, nikmat untuk bersantai. Sayang aku terlalu mendramatisir banyak hal di dunia ini. Hingga, tiada kabarmu saja mengganggu jalannya hariku. Kalau saja tidak ada sikapmu yang kuanggap teka teki itu, rasanya hidupku sudah hambar.
Tapi, teka teki mu sebenarnya tak membawaku pada hal yang lebih baik juga. Ia justru memenuhi otak dan merusak mood di setiap waktu. Sayangnya lagi, tidak ada orang lain yang menarik dalam hidupku. Sungguh menyedihkan.

"Apa kabar hari ini?" Tanyamu.
"Baik. Bagaimana harimu?" Jawabku.

Dan demikian saja rasanya aku seperti terbang tinggi yang kemudian jatuh ke jurang kekecewaan. Ku rasa, sudah saatnya aku berhenti memprioritaskan kamu di hidupku. Sudah saatnya berhenti memenuhi otakku dengan hal hal yang tidak menyehatkan itu. Sayangnya, aku seketika menjadi balita yang tengah belajar berjalan. Mencoba menguatkan tekad untuk melangkah maju, yang selalu takut terjatuh dan justru kembali mundur.

Padahal, jika jatuh, aku bisa bangkit lagi bukan? Jika akhirnya aku hidup tanpa kamu lagi, tidak ada yang berubah bukan? Semua akan kembali seperti sebelum cerita ini dimulai. Aku akan baik-baik saja sebagaimana pernah melalui hidup di waktu yang lalu. Itu saja.

Ku rasa, kalimat seorang sahabat itu pantas menjadi penguat hidupku. Adalah "Berhenti memperjuangkan yang tidak pasti." Kurang lebih demikian, dan yah. Oke. Detik ini juga aku memulainya. Semua akan kembali seperti sedia kala. Aku tidak punya alasan hidup di titik ini, sendirian. Jika pada akhirnya, dengan tiba-tiba Tuhan kabarkan hal yang aku harapkan sebelumnya, itu adalah hadiah. Sebaliknya, jika memang kita harus menjalani hidup masing-masing, itu tak apa. Belum lama ini juga aku mengalaminya bukan? Dan, memang sedikit iri. Tapi itulah hidup. Itulah tumbuh. Kau butuh kaki yang kuat untuk berlari. Dan kau butuh tulang rusuk yang tangguh untuk menjaga organ vital titipan Tuhan. Tidak ada artinya suatu kaki yang kau idamkan tapi tak pernah mampu membawamu menuju keceriaan. Terimakasih. Sudah menjadi pengganggu dalam tidurku.

No comments:
Write comments

Tertarik dengan layanan kami?
Dapatkan selalu informasi terbaru !